Minggu, 08 April 2018

Tragedi Nasional (Peristiwa Madiun/PKI dan G.30 S/PKI)



1.      PERISTIWA SEKITAR G30 S/PKI
A.    Pemberontakan PKI Madiun
Diterimanya hasil Perundingan Renville menyebabkan kabinet Amir Syarifudin jatuh dan menyerahkan mandatnya kepada presiden tanggal 28 januari 1948. Setelah menyerahkan mandatnya Amir membentuk FDR (Front Demokrasi Rakyat) sebagai oposisi dari kabinet Hatta, sebab kabinet Hatta yang menggantikan kabinet Amir disusun tanpa sayap kiri (golongan yang bertentangan dengan pemerintah).
FDR yang dibentuk Amir bertujuan mempersatukan semua golongan sosialis kiri dan komunis untuk merebut kembali kekuasaan RI.  FDR terdiri atas partai sosialis, Partai Buruh dan PKI. Ancaman ekonomi yang dilakukan FDR adalah dengan cara menghasut kaum buruh agar melakukan pemogokan di pabrik karung Delanggu (klaten) tanggal 5 juli 1948.

Sejak kedatangan Muso (tokoh komunis) yang baru pulang dari Moskow, FDR bergabung dengan Muso menjadi PKI, melakukan serangan terhadap pemerintah. Muso diutus oleh gerakan Komunis Internasional ke Indonesia dengan tujuan untuk merebut pimpinan atas RI dari kaum nasionalis. Muso mengembangkan politik yang disebut “jalan baru” .
Pokok-pokok Jalan Baru atau koreksi besar yang dilakukan oleh Musso berisi:
1. PKI sejak proklamasi seharusnya sudah muncul dan berperan sebagai pemimpin revolusi.
2. Persetujuan Renville adalah kesalahan besar yang mencelakakan dan berbau reaksioner.
3. Kabinet Amir seharusnya tidak mengundurkan diri sebab pokok di setiap revolusi adalah kekuasaan negara.
4. Untuk sementara perlu dibentuk Front Nasional
            Puncak gerakan PKI/FDR adalah dengan menyatakan berdirinya Sovyet Republik Indonesia tanggal 18 September 1948 di Madiun yang bertujuan menggantikan ideologi pancasila menjadi ideologi komunis.
            Tanggal 19 September 1948 diumumkan pembentukan pemerintah baru di Madiun dan Pati. Perlawanan terhadap PKI mulai dilaksanakan. Operasi penumpasan dipimpin oleh kolonel A.H. Nasution selaku panglima komando Markas Besar Komandi Jawa (MBKJ), kol. Gatot Subroto, Kol. Sungkono, dan LetKol Ali Sadikin.
            Tanggal 30 September madiun dapat direbut kembali. Muso ditembak mati di Ponorogo dan Amir Syarifudin ditangkap di Grobogan dan dihukum mati.




 

B.    Pemberontakan PRRI
Disebabkan karena ketidak puasan terhadap pemerintah pusat.
Diawali dengan pembentukan dewan daerah :
1.      Dewan banteng di sumatera barat : dipimpin letkol ahmad hussein
2.      Dewan gajah di sumatera utara : dipimpin kolonel simbolon
3.      Dewan garuda di sumatera selatan : dipimpin letkol barlian
4.      Dewan manguni di sulawesi utara : sipimpin kolonel ventje sumual
Ø  Tanggal 10 februari 1958 ahmad hussein mengeluarkan ultimatum agar kebinat djuanda mundur.
Ø  15 februari 1958 memproklamasikan berdirinya PRRI dengan Syafrudin Prawiranegara sebagai perdana menteri.
Usaha penumpasan :
Ø  Memecat ahmad hussein dan kawan-kawan dari militer
Ø  Mengirim utusan ke beberapa daerah
Ø  Bulan maret 1958 diadakan konferensi panglima tentara dan teritoriiun seluruh indonesia untuk menyelesaikan masalah pusat dan daerah secara damai
Ø  Menyelenggarakan munas pada bulan september 1958
Ø  Operasi militer :
1.      Operasi tegas : letkol kaharudin nasution. Tujuannya menguasai riau
2.      Operasi 17 agustus : kolonel ahmad yani . tujuannya mengamankan sumatera barat.
3.      Operasi saptamarga : brigJend Djati Kusumo untuk mengamankan sumatera utara
4.      Operasi sadar : letkol ibnu sutowo untuk mengamankan sumatera selatan
Ø  Ahmad Hussein ditangkap tanggal 29 mei 1961 yang menyerah bersama pasukannya.
  
C     Pemberontakan Permesta (Perjuangan Rakyat Semesta)
Ø  Terjadi di sulawesi uatara dan sulawesi tengah. Dipelopori oleh letkol H.N. Ventje sumual.
Ø  Diproklamasikan tanggal 1 maret 1957 di Makasar.
Ø   Mendapat bantuan asing berupa serangan udara oleh Pilot Allan Pope (warga Amerika)
Upaya penumpasan :
Ø  Penyelesaian damai melalui misi yang dipimpin Maengkon.
Ø  Operasi militer :
1.      Operasi merdeka : letkol Rukminto Hendradiningrat.
2.      Operasi insyaf : kolonel Frans Karangan dan Inspektur Polisi Sueb.
  

1.      MUNCULNYA G30S/PKI
A.    Latar belakang G30S/PKI
n  PKI merupakan partai Stalinis yang terbesar di seluruh dunia, di luar Tiongkok dan Uni Sovyet. PKI juga mengontrol pergerakan serikat buruh yang mempunyai 3,5 juta anggota dan pergerakan petani Barisan Tani Indonesia yang mempunyai 9 juta anggota. Termasuk pergerakan wanita (Gerwani), PKI mempunyai lebih dari 20 juta anggota dan pendukung.
n  Sukarno menjalankan sistem "Demokrasi Terpimpin". PKI menyambut "Demokrasi Terpimpin" Sukarno dengan anggapan bahwa dia memiliki bagian dalam konsep Nasionalis, Agama dan Komunis yang dinamakan NASAKOM.
n  Pada akhir tahun 1963, PKI melancarkan sebuah gerakan yang disebut “aksi sepihak”. Para petani dan buruh, dibantu para kader PKI, mengambil alih tanah penduduk, melakukan aksi demonstrasi dan pemogokan.
n  Untuk melancarkan kudeta, maka PKI membentuk Biro Khusus yang diketuai oleh Syam Kamaruzaman. Biro Khusus tersebut mempunyai tugas-tugas berikut.
a. Menyebarluaskan pengaruh dan ideologi PKI ke dalam tubuh ABRI.
b. Mengusahakan agar setiap anggota ABRI yang telah bersedia menjadi anggota PKI dan telah disumpah dapat membina anggota ABRI lainnya
c. Mendata dan mencatat para anggota ABRI yang telah dibina atau menjadi pengikut PKI agar sewaktuwaktu dapat dimanfaatkan untuk kepentingannya.
n  Memasuki tahun 1965 pertentangan antara PKI dengan Angkatan Darat semakin meningkat. D.N. Aidit sebagai pemimpin PKI beserta Biro Khususnya, mulai meletakkan siasat-siasat untuk melawan komando puncak AD.
n  Berikut ini siasat-siasat yang ditempuh oleh Biro Khusus PKI.
a. Memojokkan dan mencemarkan komando AD dengan tuduhan terlibat dalam persekongkolan (konspirasi) menentang RI, karena bekerja sama dengan Inggris dan Amerika Serikat.
b. Menuduh komando puncak AD telah membentuk “Dewan Jenderal” yang tujuannya menggulingkan Presiden Soekarno.
c. Mengorganisir perwira militer yang tidak mendukung adanya “Dewan Jenderal”.
d. Mengisolir komando AD dari angkatan-angkatan lain.
e. Mengusulkan kepada pemerintah agar membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari para buruh dan petani yang dipersenjatai.

B.     Peristiwa G30S/PKI
Ketegangan politik antara PKI dan TNI AD mencapai puncaknya setelah tanggal 30 September 1965 dini hari, atau awal tanggal 1 Oktober 1965. Pada saat itu terjadi penculikan dan pembunuhan terhadap para perwira Angkatan Darat

1.      Korban G30S/PKI
Keenam pejabat tinggi yang dibunuh tersebut adalah:
n  Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani,
n  Mayjen TNI R. Suprapto
n  Mayjen TNI M.T. Haryono
n  Mayjen TNI Siswondo Parman
n  Brigjen TNI DI Panjaitan
n  Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
n  Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang target namun dia selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan AH Nasution, Lettu Pierre Tandean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.
n  Selain itu beberapa orang lainnya juga turut menjadi korban:
n  AIP Karel Satsuit Tubun
n  Brigjen Katamso Darmokusumo
n  Kolonel Sugiono
Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok Gede, Jakarta yang dikenal sebagai Lubang Buaya. Mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober









 sumber:
Buku-Buku BSE SMP






 

1 komentar:

  1. I am glad to be here and read your very interesting article, it was very informative and helpful information for me. keep it up.
    buy 10k instagram followers cheap

    BalasHapus