1.
PERISTIWA SEKITAR G30 S/PKI
A.
Pemberontakan PKI Madiun
Diterimanya hasil Perundingan
Renville menyebabkan kabinet Amir Syarifudin jatuh dan menyerahkan mandatnya
kepada presiden tanggal 28 januari 1948. Setelah menyerahkan mandatnya Amir
membentuk FDR (Front Demokrasi Rakyat) sebagai oposisi dari kabinet Hatta,
sebab kabinet Hatta yang menggantikan kabinet Amir disusun tanpa sayap kiri
(golongan yang bertentangan dengan pemerintah).
FDR yang dibentuk Amir
bertujuan mempersatukan semua golongan sosialis kiri dan komunis untuk merebut
kembali kekuasaan RI. FDR terdiri atas
partai sosialis, Partai Buruh dan PKI. Ancaman ekonomi yang dilakukan FDR
adalah dengan cara menghasut kaum buruh agar melakukan pemogokan di pabrik
karung Delanggu (klaten) tanggal 5 juli 1948.
Sejak kedatangan Muso (tokoh
komunis) yang baru pulang dari Moskow, FDR bergabung dengan Muso menjadi PKI,
melakukan serangan terhadap pemerintah. Muso diutus oleh gerakan Komunis
Internasional ke Indonesia dengan tujuan untuk merebut pimpinan atas RI dari
kaum nasionalis. Muso mengembangkan politik yang disebut “jalan baru” .
Pokok-pokok Jalan Baru atau koreksi besar yang dilakukan
oleh Musso
berisi:
1.
PKI sejak proklamasi seharusnya sudah muncul dan berperan sebagai pemimpin
revolusi.
2. Persetujuan
Renville adalah kesalahan besar yang mencelakakan dan berbau reaksioner.
3.
Kabinet Amir seharusnya tidak mengundurkan diri sebab pokok di setiap revolusi
adalah kekuasaan negara.
4. Untuk
sementara perlu dibentuk Front Nasional
Puncak
gerakan PKI/FDR adalah dengan menyatakan berdirinya Sovyet Republik Indonesia
tanggal 18 September 1948 di Madiun yang bertujuan menggantikan ideologi
pancasila menjadi ideologi komunis.
Tanggal
19 September 1948 diumumkan pembentukan pemerintah baru di Madiun dan Pati.
Perlawanan terhadap PKI mulai dilaksanakan. Operasi penumpasan dipimpin oleh
kolonel A.H. Nasution selaku panglima komando Markas Besar Komandi Jawa (MBKJ),
kol. Gatot Subroto, Kol. Sungkono, dan LetKol Ali Sadikin.
Tanggal
30 September madiun dapat direbut kembali. Muso ditembak mati di Ponorogo dan
Amir Syarifudin ditangkap di Grobogan dan dihukum mati.
B.
Pemberontakan PRRI
Disebabkan karena ketidak puasan terhadap pemerintah
pusat.
Diawali dengan pembentukan dewan daerah :
1. Dewan banteng di sumatera barat : dipimpin letkol ahmad
hussein
2. Dewan gajah di sumatera utara : dipimpin kolonel simbolon
3. Dewan garuda di sumatera selatan : dipimpin letkol
barlian
4. Dewan manguni di sulawesi utara : sipimpin kolonel ventje
sumual
Ø Tanggal 10 februari 1958 ahmad hussein mengeluarkan
ultimatum agar kebinat djuanda mundur.
Ø 15 februari 1958 memproklamasikan berdirinya PRRI dengan
Syafrudin Prawiranegara sebagai perdana menteri.
Usaha
penumpasan :
Ø Memecat ahmad hussein dan kawan-kawan dari militer
Ø Mengirim utusan ke beberapa daerah
Ø Bulan maret 1958 diadakan konferensi panglima tentara dan
teritoriiun seluruh indonesia untuk menyelesaikan masalah pusat dan daerah
secara damai
Ø Menyelenggarakan munas pada bulan september 1958
Ø Operasi militer :
1. Operasi tegas : letkol kaharudin nasution. Tujuannya
menguasai riau
2. Operasi 17 agustus : kolonel ahmad yani . tujuannya mengamankan
sumatera barat.
3. Operasi saptamarga : brigJend Djati Kusumo untuk
mengamankan sumatera utara
4. Operasi sadar : letkol ibnu sutowo untuk mengamankan
sumatera selatan
Ø Ahmad Hussein ditangkap tanggal 29 mei 1961 yang menyerah
bersama pasukannya.
C
Pemberontakan Permesta (Perjuangan Rakyat Semesta)
Ø Terjadi di sulawesi uatara dan sulawesi tengah.
Dipelopori oleh letkol H.N. Ventje sumual.
Ø Diproklamasikan tanggal 1 maret 1957 di Makasar.
Ø Mendapat bantuan
asing berupa serangan udara oleh Pilot Allan Pope (warga Amerika)
Upaya
penumpasan :
Ø Penyelesaian damai melalui misi yang dipimpin Maengkon.
Ø Operasi militer :
1. Operasi merdeka : letkol Rukminto Hendradiningrat.
2. Operasi insyaf : kolonel Frans Karangan dan Inspektur
Polisi Sueb.
1.
MUNCULNYA
G30S/PKI
A.
Latar belakang G30S/PKI
n PKI merupakan partai Stalinis yang
terbesar di seluruh dunia, di luar Tiongkok dan Uni Sovyet. PKI juga
mengontrol pergerakan serikat buruh yang mempunyai 3,5 juta anggota dan
pergerakan petani Barisan Tani Indonesia yang
mempunyai 9 juta anggota. Termasuk pergerakan wanita (Gerwani), PKI
mempunyai lebih dari 20 juta anggota dan pendukung.
n Sukarno menjalankan sistem "Demokrasi Terpimpin". PKI
menyambut "Demokrasi Terpimpin" Sukarno dengan anggapan bahwa dia memiliki
bagian dalam konsep
Nasionalis, Agama dan Komunis yang dinamakan NASAKOM.
n Pada
akhir tahun 1963, PKI melancarkan sebuah gerakan
yang disebut “aksi sepihak”. Para petani dan buruh,
dibantu para kader PKI, mengambil alih tanah penduduk,
melakukan aksi demonstrasi dan pemogokan.
n Untuk
melancarkan kudeta, maka PKI membentuk Biro
Khusus yang diketuai oleh Syam Kamaruzaman. Biro Khusus
tersebut mempunyai tugas-tugas berikut.
a. Menyebarluaskan pengaruh dan ideologi PKI ke
dalam tubuh ABRI.
b.
Mengusahakan agar setiap anggota ABRI yang telah
bersedia menjadi anggota PKI dan telah disumpah
dapat membina anggota ABRI lainnya
c.
Mendata dan mencatat para anggota ABRI yang telah dibina
atau menjadi pengikut PKI agar sewaktuwaktu dapat dimanfaatkan untuk kepentingannya.
n Memasuki
tahun 1965 pertentangan antara PKI dengan Angkatan Darat
semakin meningkat. D.N. Aidit sebagai pemimpin PKI beserta Biro Khususnya, mulai meletakkan
siasat-siasat untuk melawan komando
puncak AD.
n Berikut
ini siasat-siasat yang ditempuh oleh Biro
Khusus PKI.
a.
Memojokkan dan mencemarkan komando AD dengan tuduhan terlibat dalam
persekongkolan (konspirasi) menentang RI, karena bekerja sama dengan Inggris
dan Amerika Serikat.
b.
Menuduh komando puncak AD telah membentuk “Dewan Jenderal” yang tujuannya
menggulingkan Presiden Soekarno.
c. Mengorganisir perwira militer yang
tidak mendukung adanya “Dewan Jenderal”.
d. Mengisolir komando AD dari angkatan-angkatan
lain.
e.
Mengusulkan kepada pemerintah agar membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari
para buruh dan petani yang dipersenjatai.
B. Peristiwa G30S/PKI
Ketegangan politik antara PKI dan
TNI AD mencapai puncaknya setelah tanggal 30 September 1965 dini hari, atau
awal tanggal 1 Oktober 1965. Pada saat itu terjadi penculikan dan pembunuhan terhadap para perwira Angkatan Darat
1.
Korban G30S/PKI
Keenam
pejabat tinggi yang dibunuh tersebut adalah:
n Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani,
n Mayjen TNI R. Suprapto
n Mayjen TNI M.T. Haryono
n Mayjen TNI Siswondo Parman
n Brigjen TNI DI Panjaitan
n Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
n Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah
seorang target namun dia selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya,
putrinya Ade Irma Suryani Nasution
dan ajudan AH Nasution, Lettu Pierre
Tandean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.
n Selain itu beberapa orang lainnya juga turut menjadi
korban:
n AIP Karel Satsuit Tubun
n Brigjen Katamso Darmokusumo
n Kolonel Sugiono
Para
korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok Gede, Jakarta yang
dikenal sebagai Lubang Buaya. Mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober
sumber:
Buku-Buku BSE SMP
I am glad to be here and read your very interesting article, it was very informative and helpful information for me. keep it up.
BalasHapusbuy 10k instagram followers cheap